Perbedaan investor dan trader dalam konteks pasar saham
Defitra · dibuat pada 10/08/2024 · 6 min read · Pasar Modal
Bagi kita yang sudah kenal dengan pasar modal dan sejenisnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah trader dan investor. Keduanya sama-sama pihak yang bertransaksi di pasar modal, khususnya saham.
Ada yang mengatakan keduanya memiliki arti yang sama dan adapula yang tidak. Oleh karena itu, saya ingin membagikan pendapat saya yang tentunya berdasarkan referensi yang pernah saya baca dan lihat ya.
Mari kita simak ilustrasi berikut:
Ilustrasi
Bayangkan di suatu daerah terdapat pabrik penghasil madu murni yang tidak akan pernah kadaluarsa. Sebut saja madu super (nama acak). Pabrik tersebut tidak menetapkan tanggal pasti kapan mereka akan memproduksi madu yang baru.
Ana (nama acak) dan Budi (nama acak) masing-masing membeli 10 botol madu. Ana membeli 10 botol untuk dikonsumsi bersama keluarga besarnya. Sedangkan Budi membeli 10 botol madu untuk disimpannya.
Ketika stok madu super di pasar sedikit, harga madu super naik. Pabrik berencana melakukan produksi madu lagi. Di saat seperti ini, Budi menjual madu miliknya bersamaan dengan pabrik yang memproduksi madu. Karena stok madu super di pasar sudah mulai normal, maka harga kembali seperti sedia kala.
Penjelasan
Kalau kita lihat, baik Ana maupun Budi sama-sama membeli madu super. Namun keduanya memiliki motif yang berbeda. Ana membeli madu untuk dikonsumsi. Sedangkan Budi membeli madu untuk dijual kembali.
Dalam konteks pasar saham. Individu yang membeli saham dengan niat untuk memiliki perusahaan tersebut dan mendapatkan bagi hasil berupa dividen (jika ada) kita sebut dengan investor. Sedangkan individu yang membeli saham dengan niat bukan untuk memiliki perusahaannya, melainkan untuk menjualnya kembali dengan harga tinggi kita sebut dengan trader.
Transaksi trader dan investor dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Jika kita lihat pada grafik di atas, trader umumnya melakukan transaksi jangka pendek. Karena orientasi para trader adalah bagaimana mendapat keuntungan dalam jangka pendek dari penjualan saham. Analisis teknikal dan psikologi pasar adalah alat utama bagi para trader. Tidak ada kewajiban bagi trader untuk memiliki pengetahuan mendalam mengenai saham yang mereka beli. Meski demikian, terkadang fundamental saham dan berita terkait sangat membantu bagi trader untuk membuat analisis yang lebih akurat.
Di lain sisi, seorang investor melakukan transaksi untuk jangka panjang. Mereka membeli saham untuk memiliki perusahaan. Orientasi mereka adalah nilai di masa depan dan bagi hasil atau dividen (jika ada). Penting bagi seorang investor untuk memiliki pengetahuan mendalam mengenai saham yang ia beli. Ya tidak terlalu mendalam juga, tapi minimal investor harus mengetahui produk apa yang dijual, siapa manajemennya dan bagaimana proyeksi keberlangsungan perusahaan di masa depan.
Karena sifatnya jangka pendek, trader mengenal istilah cut loss, yaitu batas toleransi kerugian akibat harga saham yang dibeli untuk mengalami penurunan. Jika batas cut loss dieksekusi, maka trader mengalami capital loss (kerugian dari selisih harga beli dan jual). Sedangkan jika saham yang dibeli mengalami kenaikan dan dijual pada harga yang sesuai dengan ekspektasi sebelumnya, maka trader mengalami capital gain (keuntungan dari selisih harga beli dan jual). Karena hal ini, trader umumnya lebih aktif melihat dan mengecek grafik atau chart secara berkala.
Sedangkan investor seharusnya tidak mengenal istilah cut loss. Seorang investor tidak khawatir jika harga saham yang dibelinya mengalami penurunan. Bahkan kadang-kadang, investor justru membeli saham yang diinginkannya jika mengalami penurunan. Mereka menganggap harga yang lebih rendah dari sewajarnya sebagai harga diskon.
Pihak lainnya
Sebenarnya, ada satu lagi pihak yang bertransaksi di pasar saham selain investor dan trader. Dia adalah entitas institusi. Transaksi entitas institusi ini bisa untuk jangka panjang maupun jangka pendek ya kawan-kawan. Misalnya entitas institusi yang mengelola reksadana saham. Mereka bisa membeli saham untuk jangka panjang atau melakukan transaksi untuk jangka pendek karena perubahan kebijakan atau karena adanya aturan tertentu sehingga mereka harus menyesuaikan bobot saham yang dimiliki.
Penutup
Sekarang kita sudah mengetahui perbedaan antara investor dan trader. Tinggal kita yang menentukan apakah ingin menjadi trader atau investor? atau justru keduanya?
Apapun itu, ingat ya kawan-kawan! kalau mau bermain di pasar modal, ya harus punya modal :')