Penjelasan Break Even Point dan Margin of Safety
Defitra · diperbarui pada 10/08/2024 · 5 min read · ManajemenIntro
Bagi kamu yang punya bisnis, saya yakin kamu sudah mengetahui konsep Break Even Point (BEP) atau dalam bahasa kita sehari-hari adalah titik impas. Tapi apakah kamu pernah dengar istilah Margin of Safety? Mungkin pernah, mungkin juga tidak. Nah, pada artikel ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenai penerapan BEP dan Margin of Safety (MoS) karena memang keduanya saling berkaitan. Harapannya, kamu bisa membuat keputusan lebih akurat dalam memulai bisnis.
Apa itu Break Even Point (BEP)
Break Event Point atau disingkat BEP atau dikenal pula dengan istilah titik impas merupakan titik dimana kita tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, alias nol. Ada 4 komponen BEP yang harus kamu ketahui, yaitu price (harga), volume (jumlah), variable cost (biaya variabel), dan fixed cost (biaya tetap).
Sederhananya, price adalah harga jual produk, sedangkan volume adalah jumlah produk yang dijual. Kemudian variable cost adalah biaya yang berubah seiring dengan bertambahnya jumlah produk, sedangkan fixed cost adalah biaya yang tidak berubah berapapun jumlah produk yang kita jual. Coba perhatikan tabel berikut untuk mengetahui perbedaan variable cost dan fixed cost:
| Volume (Jumlah produk) | Variable Cost | Fixed Cost |
|---|---|---|
| 1 | 100 | 1.000.000 |
| 2 | 200 | 1.000.000 |
| 3 | 300 | 1.000.000 |
| 4 | 400 | 1.000.000 |
| 5 | 500 | 1.000.000 |
Oke, jadi bisa dilihat jelas ya bahwa variable cost akan bertambah jika kamu menambah jumlah produk. Sedangkan fixed cost tidak.
Nah, sekarang mari kita bahas rumus BEP. Pertama, tentukan dulu kamu ingin mengetahui BEP dalam unit atau BEP dalam rupiah. Jika kamu sudah punya produk dengan jumlah tertentu dan kamu ingin tau berapa pendapatan minimal supaya impas, maka kamu gunakan BEP dalam rupiah atau kita tulis saja BEP Rp. Begitupula jika kamu ingin tau berapa jumlah produk yang harus kamu jual agar impas, maka gunakan BEP unit. Jika kamu ingin informasi yang lebih mantap, cari tahu keduanya.
Berikut adalah rumus BEP Rp dan BEP unit:
Pembagi (price per unit - variable cost per unit) ini kita kenal dengan istilah margin kontribusi. Jadi rumusnya dapat ditulis seperti ini:
Adapun rumus BEP Rp yaitu:
Karena (fixed cost / margin kontribusi) adalah rumus BEP unit, maka rumus BEP Rp juga dapat ditulis seperti ini:
Contoh soal BEP
Misal, PT XYZ memproduksi kipas angin. Harga kipas angin adalah Rp200.000. Untuk membuat 1 kipas angin, perusahaan membutuhkan biaya Rp100.000. Sedangkan biaya listrik dan gaji karyawan adalah Rp20.0000.000. Berapa rupiah pendapatan minimal PT XYZ dan berapa unit kipas angin yang harus terjual agar mencapai titik impas?
Pembahasan
Pertama, kita hitung margin kontribusi, kemudian baru menghitung BEP unit dan BEP Rp.
Margin kontribusi = Rp200.000 - Rp100.000 = Rp100.000
BEP Unit = Rp20.000.000 / Rp100.000 = 200 unit
BEP Rp = 200 unit x Rp200.000 = Rp40.000.000
Jadi, titik impas penjualan kipas angin PT XYZ adalah jika PT XYZ menjual 200 unit sehingga memperoleh Rp40.000.000.
Sangat mudah bukan! Lanjut ke pembahasan Margin of Safety atau MoS :)
Margin of Safety
Sekarang kamu sudah tau BEP, lantas apa hubungannya dengan Margin of Safety (MoS)? Sebelum itu, mari kita ketahui dulu apa itu Margin of Safety atau disingkat MoS.
Margin of Safety adalah seberapa kita bisa mentoleransi terjadinya penurunan penjualan sebelum mencapai titik tertentu. Karna BEP adalah titik impas, maka titik tertentu pada MoS paling rendah harus sebesar titik BEP.
Rumus Margin of Safety (MoS) adalah sebagai berikut:
Sedangkan rumus rasio MoS (%), tinggal kamu bagi dengan target penjualan seperti ini:
Contoh soal MoS
Misal pada contoh sebelumnya, PT XYZ menargetkan penjualan sebesar 400 unit dan menetapkan titik toleransi sebesar BEP.
Maka, target penjualan = 400 unit x Rp200.000 = Rp80.000.000
Margin of Safety (MoS) = Rp80.000.000 - Rp40.000.000 = Rp40.000.000
Margin of Safety (MoS) dalam % = Rp40.000.000 / Rp80.000.000 = 50 %
Jadi, dapat disimpulkan bahwa PT XYZ hanya mentoleransi penurunan penjualan sebesar Rp40.000.000 atau 50% dari target awal. Jika terjadi penurunan lebih dari itu, maka perusahaan harus mengambil tindakan agar tidak mengalami kerugian.
Kesimpulan
Selamat! sekarang kamu sudah tau mengenai konsep BEP dan MoS. Dengan mengetahui kedua konsep ini, kamu bisa merencanakan penjualan dengan lebih baik. Misalnya, kamu ingin menjual sesuatu dan ternyata BEP unit-nya adalah 1.000.000, maka berarti kamu harus menjual 1.000.0000 unit. Apakah kamu sanggup? Tentu kamulah yang tau kemampuan dan seberapa besar risiko yang mampu kamu ambil.
Sekilas BEP ini mirip dengan Payback Period yang telah dibahas pada artikel sebelumya ya kawan-kawan. Bedanya Payback Period lebih melihat waktu kapan bisnismu balik modal. Sedangkan BEP lebih melihat dari sisi jumlah dan harga produk. Jika kamu belum pernah mendengar tentang Payback Period, kamu bisa baca pada tautan ini.
Terima kasih, mohon maaf dan mohon koreksi jika ada kesalahan. Have a nice day :)
Bonus :) Jika kamu ingin coba-coba menghitung BEP, silakan gunakan kalkulator berikut: